Blogroll
Minggu, 07 Juli 2013
Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan 2013
Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun Anggaran 2013 akan mengadakan Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan 2013. Untuk informasi lebih lanjut silahkan klik gambar di bawah ini.
Implementasi Kurikulum 2013 Momentum Benahi 'Politik Perbukuan'
Jakarta -- Implementasi Kurikulum 2013 yang saat ini sedang dimulai, dapat dijadikan momentum untuk membenahi 'politik perbukuan'. "Langkah pertama yang ingin kita rubah terkait implementasi kurikulum 2013, adalah terkait dengan apa yang disebut 'politik perbukuan'," kata Mendikbud Mohammad Nuh dalam sidang pleno Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Rabu (3/7/2013) kemarin.
"Mengapa ini menjadi sesuatu yang sangat menarik? karena nggak mungkin dunia pendidikan bisa lepas dari buku, nggak mungkin!" tegas Menteri Nuh. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama-sama pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan harus menyiapkan politik perbukuan yang tepat.
Urusan buku menjadi hal yang sangat penting, menurut Mendikbud karena buku sebagian menjadi beban bagi masyarakat, ditinjau dari sisi ekonomi. "Selain itu buku juga dapat menjadi sumber energi, dari segi substansi," ujarnya menambahkan.
Mantan Menkominfo tersebut menceritakan bahwa buku-buku kurikulum 2013 yang saat ini sedang diterbitkan, ternyata harganya sangat murah, jauh di bawah harga pasaran buku. "Buku SD kelas 1 yang berupa tema-tema itu, 112 halaman, berwarna, sampulnya juga bagus, itu cuma Rp. 7.300, dan itu sudah sampai di tempat."
Menteri Nuh menambahkan bahwa jika buku kelas 1 SD tersebut dibeli di toko buku, harganya dapat mencapai Rp. 32.000,-. "Jadi empat kali lipat. Ini kalau kita lakukan beban masyarakat membeli buku bisa berkurang," kata Mantan Rektor ITS tersebut. Selain itu buku-buku yang diterbitkan Pemerintah, tidak akan disertai biaya hak cipta jika menggandakannya, jadi masyarakat secara gratis dapat mencetak atau menggandakan buku-buku tersebut.
Selain itu dari segi substansi Pemerintah benar-benar mengendalikan agar tidak ada kasus buku-buku yang substansinya menyimpang dan penyampaiannya tidak tepat. "Selama ini penerbit menulis buku, kemudian Kementerian mengevaluasi yang ditulis penerbit-penerbit itu, sekarang kita rubah Kementerian merekrut penulis-penulis," lanjut Mendikbud. Dengan merekrut penulis-penulis pilihan, menurut Menteri, substansi buku dapat dikendalikan secara mudah. (NW)
Mendikbud Buka Pelatihan Guru Inti Kurikulum 2013
Medan , Sumatera Utara-- Pelatihan guru inti untuk penerapan Kurikulum 2013 mulai berlangsung pada 4 Juli 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan pelatihan guru inti serentak di seluruh Indonesia, yang dibagi menjadi enam regional. Mendikbud Mohammad Nuh membuka secara resmi pelatihan guru inti untuk regional Sumatera di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara, di Medan, (4/7). Regional Sumatera terdiri dari tujuh provinsi, yakni Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Pelatihan akan berlangsung hingga 8 Juli 2013.
Tahapan implementasi kurikulum baru sudah masuk pada pelatihan kepada guru inti, kepala sekolah, dan pengawas inti. Untuk di Sumut, jumlah guru yang dilatih sebanyak 1.887 guru, kepala sekolah 261 orang, dan pengawas 261 orang. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut Bambang Winarji mengatakan, LPMP Sumut menangani 787 orang dalam pelatihan guru inti tersebut. Sedangkan sisanya dilatih oleh PPPPTK yang tersebar di berbagai wilayah.
Pelaksanaan pelatihan guru inti di LPMP Sumut dilakukan untuk guru kelas I dan IV yang mengajar mata pelajaran kesenian dan penjaskes. Mereka akan dilatih oleh instruktur nasional, narasumber, dan fasilitator yang sudah mengikuti pelatihan pada 29 Juni hingga 3 Juli lalu di Jakarta. Setiap kelas dalam pelatihan akan dikawal oleh tiga orang, yang terdiri dari dosen, widyaiswara, dan guru berprestasi.
Pembukaan pelatihan guru inti di LPMP Sumut juga dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, Kepala Dinas Provinsi Sumut, serta rektor Universitas Sumatera Utara dan Rektor Universitas Negeri Medan.
Dalam sambutannya, Mendikbud M. Nuh mengatakan, penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak membuang konsep kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal-hal yang masih relevan dalam kurikulum sebelumnya, masih dimasukkan dalam Kurikulum 2013.
Mendikbud mengatakan, konsep Kurikulum 2013 adalah mengintegrasikan tiga hal, yaitu kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan. "Memperkuat keutuhan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan," ujarnya. Ia menjelaskan, tiga hal tersebut diperlukan karena dibutuhkan dalam menghadapi tantangan ke depan. Salah satu tantangan tersebut, lanjutnya, adalah tantangan kejujuran. Menurutnya, zaman yang semakin rumit menyebabkan rendahnya tingkat kejujuran.
Kemudian Mendikbud juga menjelaskan lima tahap yang harus dikembangkan guru dalam mengajar anak-anak di Kurikulum 2013. Lima tahap tersebut adalah melakukan observasi dengan pendekatan sains, mengembangkan kemampuan bertanya atau intellectual curiousity, kemampuan berpikir, bereksperimen, kemudian komunikasi. "Lima tahap itu yang kental dalam pembelajaran Kurikulum 2013," ujarnya. (DM)