Buku Adalah Jendela Dunia

Membaca tidak mengenal usia dan waktu. Tidak ada istilah berhenti untuk menggali ilmu. Walau ajal menjemput, tak kenal kata menyerah untuk belajar. Salah satunya adalah membaca, dengan membaca maka pengetahuan bertambah. Sudah pasti, orang yang rajin membaca adalah orang pintar.

Lomba MPI,Blog Guru dan Web Sekolah

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BPTIKP) menggagas kegiatan Lomba Pengembangan dan Pengayaan sumber belajar bagi guru dan sekolah di Provinsi Jawa Tengah

Pentingnya Belajar Bagi Manusia

Belajar adalah suatu kegiatan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Itu sebabnya belajar itu sangat penting bagi seluruh manusia termasuk kita sebagai seorang pelajar atau mahasiswa. Karena tanpa belajar maka kita tidak akan mengetahui apa yang seharusnya kita ketahui

Stop Anak Putus Sekolah

Angka putus sekolah anak Indonesia tahun ini masih tinggi. Kurang lebib 12 juta anak Indonesia (2010) yang belum bisa menyelesaikan wajib belajar (Wajar) Sembilan tahun.

Belajar tanpa batas

Bukankah kesuksesan itu tidak bisa segera digegaskan tanpa kerja keras? Menyusuri sepanjang jalan kehidupan, entah berapa umur yang telah dilalui. Sebanyak apa pula pengalaman yang sudah tersirat dan tersurat, manusia tidak menghitung.

About

Pages

I Luv Indonesia I Luv Indonesia

Blogroll

Selasa, 11 Juni 2013

Beasiswa S2 Kepengawasan

Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes), di tahun 2013 kembali ditugasi oleh Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah (Dit. P2TK Dikmen), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelenggarakan perkuliahan Program Magister (S2) Kepengawasan Sekolah khusus bagiPengawas atau calon pengawas (guru atau kepala sekolah yang akan diproyeksikan menjadi pengawas sekolah) pendidikan menengah berstatus PNS yang berdomisili di propinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.  Program ini masuk dalam konsentrasi Program Studi Magister Manajemen Pendidikan (Administrasi Pendidikan).

Program Magister Kepengawasan Sekolah merupakan Program Peningkatan Kualifikasi Strata 2 (S2) yang dibiayai secara penuh (beasiswa penuh) dari Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah (Dit. P2TK Dikmen), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khusus bagi pengawas sekolah dan calon pengawas sekolah (kepala sekolah/guru) jenjang pendidikan menengah.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan klik di sini.

Selasa, 04 Juni 2013

Buku Jendela dunia

Membaca tidak mengenal usia dan waktu. Tidak ada istilah berhenti untuk menggali ilmu. Walau ajal menjemput, tak kenal kata menyerah untuk belajar. Salah satunya adalah membaca, dengan membaca maka pengetahuan bertambah. Sudah pasti, orang yang rajin membaca adalah orang pintar.

Buku menjadi solusi memecahkan suatu kebodohan dan membaca adalah kuncinya. Jadi tepat bila buku adalah jendela dunia membaca adalah kuncinya. Kata-kata bijak itu sudah turun temurun kita dengar. Memang benar, dengan membaca kita bisa memperoleh pengetahuan dalam bidang apapun.

Buku merupakan informasi segala kebutuhan yang diperlukan, dimulai dari Iptek, seni budaya, ekonomi, politik, sosial dan pertahanan keamanan dan lain-lain. Upaya membaca buku membuka wawasan dunia intelek sehingga dapat mengubah masa depan serta mencerdaskan akal, pikiran dan iman.

Tanpa membaca buku, tanpa ada buku, dunia akan bodoh, dan buta huruf semakin banyak. Buku dapat dibaca bila ada kemauan menjadi pintar, buku yang baik dapat dicetak apabila artikelnya memuat wawasan yang dapat diterima akal sehat pembaca sebagai penerima informasi.

Buku juga merupakan sumber harta yang tak ternilai harganya. Uang bisa habis, harta, kekuasaan bisa lenyap, tapi pengetahuan tidak bisa hilang. Jadi jelas, harga pengetahuan yang bersumber dari buku sangat bernilai tinggi apabila kita manfaatkan dengan serius.

Maka, teruslah menjalin persahabatan yang erat dengan buku. Rasakan kehadiran buku sebagai jendela untuk kita melihat masa depan di hadapan. Jadikan keberadaan sebagai jembatan untuk kita berusaha menjadi makhluk Tuhan yang mencintai ilmu.

Minat baca
Gemar  membaca dan menulis masih belum berkembang dengan sepenuhnya pada anggota-anggota masyarakat khususnya bagi komunitas pelajar. Kecenderungan mendapatkan informasi yang lebih instan dan juga melalui percakapan tampaknya masih lebih kuat daripada melalui bacaan.

Kecenderungan ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa minat baca dan kebiasaan membaca di kalangan siswa dan mahasiswa relatif masih lemah. Anjuran yang sering terdengar dari pemerintah dan berbagai kalangan pemimpin masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca hanyalah sebagai wacana dan tidak dilakukan secara efektif.

Akibat perkembangan zaman dalam hal teknologi saat ini berpengaruh juga pada minat membaca generasi muda. Sekarang ini kalangan remaja atau masyarakat lebih tertarik menonton TV, mendengarkan musik, bermain game dan chating di internet daripada membaca buku atau koran.

Ini terbukti dari data Human Development Report 2008/2009 yang dikeluarkan UNDP menyatakan minat membaca Indonesia berada di peringkat 96 dari negara seluruh dunia. Indonesia sejajar dengan Bharain, Malta dan Suriname. Di Asia Tenggara, hanya ada dua negara di bawah Indonesia, yaitu Kamboja dan Laos. (Tribunnews.com, Senin 10-05-10).

Ada beberapa teori yang mempengaruhi minat baca. Pertama, sistim pembelajaran di Indonesia belum membuat para pelajar harus membaca buku (lebih banyak lebih baik), mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan, mengapresiasi karya-karya ilmiah, filsafat, sastra.

Kedua, banyaknya jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku, surfing di internet walaupun yang terakhir ini masih dapat dimasukkan sebagai sarana membaca. Ketiga, banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, karaoke, mall dan lain-lain.

Keempat, budaya baca memang belum diwariskan nenek moyang kita, kita terbiasa mendengar dongeng , kisah, adat istiadat secara verbal yang dikemukakan orang tua, tokoh masyarakat dan penguasa pada zaman dahulu. Kelima, orang tua disibukan dengan segala aktivitas dalam mencari nafkah untuk keluarga.Keenam, sarana dalam memperoleh bahan bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan masih langka. (Nyoman : Kata Hati)

Manfaat membaca

Kalau dipikir-pikir sangat luar biasa manfaat membaca dan itu harus ada kemauan kita untuk melakukannya.Seorang yang  cerdas  mampu membaca buku dengan menghadirkan konteks dan lingkungan yang mengelilinginya. Terhadap sebuah tulisan pembaca perlu hadir, menyerap, menyimpulkan, mengulang, dan juga memperjelas.

Terkadang ada beberapa keinginan seseorang untuk membaca seperti ingin memahami isi buku, tugas di sekolah ataupun di kampus, hiburan, panduan dan sebagainya. Ada yang membaca sambil berimajinasi, mengambil intisari, atau yang menarik saja, dan itu memang sudah karakter seseorang.

Menurut Bobbi DePoter dan Mike Hernacki dalam Quantum Learning membagi empat macam ragam kecepatan membaca, yakni regular, melihat dengan cepat (skimming), melihat sekilas (scanning), dan kecepatan tinggi (warp speed).

Ada beberapa manfaat membaca, pertama, mengusir keraguan, kecemasan, dan kesedihan. Kedua, menebalkan keimanan, karena sesungguhnya bacaan pelajaran yang paling besar, peringatan yang paling agung, pencegahan kemungkaran yang paling efesien, dan perintah yang paling bijak. 

Ketiga, melemaskan lidah dan menghiasi diri dengan kefasihan berbicara. Keempat, mengembangkan wawasan berfikir dan memperbaiki persepsi. Kelima,mengambil manfaat dari pengalaman orang lain. Keenam, menelaah berbagai kebudayaan yang menumbuhkan kesadaran akan perannya dalam kehidupan.Ketujuh, menjaga kalbu dari kekacauan, dan memelihara waktu dari ke sia-siaan. (Eilan Rachman dan Sylvina Savitri).

Dengan membaca buku, selain pengetahuan akan semakin bertambah, pribadi akan semakin kaya, yang kesemuannya jelas akan menurunkan efek negatif anak, yakni kenakalan.Sedangkan anak yang tidak terbina minat bacanya sejak dini akan menghadapi peluang yang semakin kecil untuk mengembangkan pengetahuan setinggi-tingginya. 

Jadi jelas, bahwa segala sesuatu yang diciptakan Tuhan di dunia ini pasti ada manfaatnya bagi umat manusia. Akan tetapi kita kebanyakan tidak tahu mengaplikasikannya ke jalan positif akibat beberapa faktor yang ada, yang pasti ada kemauan maka ada jalan.

Sabtu, 01 Juni 2013

Membangun Masyarakat Gemar Membaca dan Menulis di Kabupaten Grobogan

Kabupaten Grobogan terdiri atas 19 kecamatan, dan ratusan desa dan kelurahan. Sembilan belas kecamatan tersebut adalah Tawangharjo, Purwodadi, Wirosari, Grobogan, Godong, Gubug, Pulokulon, Toroh, Geyer, Penawangan, Ngaringan, Kradenan, Gabus, Brati, Klambu, Tegowanu, Kedungjati, Tanggungharjo, dan Karangrayung. Sebagai daerah terluas kedua di Propinsi Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan mempunyai jumlah penduduk yang tidak sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa secara kuantitas, sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Grobogan tidak dapat dipandang sebelah mata.

Selain itu, letak geografis Kabupaten Grobogan yang relatif dekat dengan Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, merupakan keuntungan tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari adanya interaksi sosial antara warga Kabupaten Grobogan dengan masyarakat daerah lainnya yang relatif dekat atau berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, misalnya Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Blora, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur).
Membangun masyarakat gemar membaca dan menulis di Kabupaten Grobogan dapat menjadi bagian dari upaya membangun masyarakat Kabupaten Grobogan agar semakin maju, sejahtera, dan berprestasi. Keberhasilan pembangunan di Kabupaten Grobogan tentunya menjadi bagian penting dari pembangunan Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Tengah.

Program Bali Desa Mbangun Desa yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, seharusnya didukung segenap warga Jawa Tengah, termasuk para warga di Kabupaten Grobogan. Kepemimpinan Bupati Bambang Pudjiono dan Wakil Bupati Icek Baskoro pada periode kedua ini diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi Kabupaten Grobogan, baik di tingkat regional maupun nasional.
Membangun masyarakat gemar membaca dan menulis
Dalam melakukan aktivitasnya, setiap orang biasanya mempunyai motivasi tertentu. Demikian pula dengan aktivitas membaca dan menulis. Membaca dan menulis adalah bagian penting dari pendidikan. Dalam pelajaran bahasa Inggris misalnya, ada aktivitas listening (menyimak), speaking (berbicara), reading (membaca) dan writing (menulis) Setiap orang bisa jadi mempunyai motivasi yang sama dalam belajar dan bekerja. Tapi bisa jadi motivasinya berbeda.

Saya sendiri pada awalnya menulis buku dengan motivasi untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki. Hal ini menurut saya, termasuk bagian dari ibadah yang dapat saya lakukan. Dengan mengamalkan ilmu kepada masyarakat luas, hati menjadi terasa lebih puas. Alhamdulillah, beberapa judul buku yang saya tulis mendapat respon bagus dari para pembaca dan laris. Beberapa judul buku yang telah ditulis Sukarno, SIP, SS dan dapat diperoleh di berbagai toko buku di Indonesia antara lain Easy Daily Conversation; 1 Bulan Terampil Percakapan Bahasa Inggris (keduanya diterbitkan di Yogyakarta) dan buku 19 Hari Lancar Bahasa Inggris.
Kalaupun penulis mendapatkan tambahan penghasilan, popularitas, dan apresiasi dari para pembaca, itu merupakan hal yang patut disyukuri. Mungkin tidak sedikit penulis yang motivasinya sama. Misalnya, meningkatkan masyarakat gemar membaca dan menulis.
Meskipun demikian kita harus menghormati penulis yang lain meskipun motivasinya berbeda dengan kita. Ada pula penulis yang mempunyai motivasi ekonomi. Saat ini kita dapat mengatakan bahwa pekerjaan menulis telah menjadi profesi bagi sebagian orang. Penulis dapat dijadikan pekerjaan utama. Seperti halnya pekerjaan sebagai dokter, pengajar, petani, pedagang, pengusaha, politisi, wartawan, pegawai, dll, profesi sebagai penulis menarik sebagian orang di Indonesia, termasuk di Grobogan, Jawa Tengah. Karena itu, tentu saja ada penghasilan yang diharapkan. Tiap penulis dapat mempunyai penghasilan yang sama atau berbeda.
Ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalnya, jumlah karya tulis berupa buku yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah judul buku yang diterbitkan, penghasilan pun akan kian meningkat. Selain itu, faktor laris atau tidaknya buku juga penting diperhatikan. Beruntung sekali kalau semua buku yang ditulis laris di pasaran alias best-seller. Penulis dapat menjadi orang yang kaya raya.

Contoh penulis sukses yang menulis buku berbahasa Inggris yaitu, JK Rowling di Inggris, John Grisham di Amerika Serikat. Di Indonesia ada pula penulis yang berhasil menangguk penghasilan relatif besar, misalnya Habiburrahman El-Shirazy (penulis novel Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih), Andrea Hirata (penulis tetralogi Laskar Pelangi). Bahkan Habiburahman El-Shirazy atau yang akrab dipanggil Kang Abik, telah mendapatkan penghargaan sebagai Novelis no 1 di Indonesia dari Insani Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Pendapatan para penulis tersebut kian bertambah karena novel-novelnya diangkat ke layar lebar.
Motivasi lainnya, misalnya popularitas. Orang mengenal penulis dari karya-karyanya. Dengan menghasilkan karya, seseorang akan semakin dikenal. Tidak sedikit penulis yang meskipun baru menghasilkan satu buku, tetapi menjadi sangat terkenal karena karyanya tersebut.
Selain itu, tak jarang seorang tokoh yang akan mencalonkan diri sebagai pemimpin, juga menulis autobiografi. Isinya dapat menampilkan berbagai kiprah dan pengalamannya sehingga layak dipilih menjadi pemimpin.
Jonru (2008: 16) mengungkapkan bahwa hal yang paling menggiurkan dari pekerjaan menulis buku sebenarnya adalah hal-hal yang lebih bersifat efek samping. Salah satu di antaranya adalah kredibilitas. Setelah buku Anda terbit maka masyarakat akan langsung melihat Anda sebagai seseorang yang kredibel di bidang tertentu. Jika Anda menulis tentang “cara merakit komputer”, Anda akan segera mendapat gelar “ahli perakitan komputer”. Apalagi jika buku tersebut laris di pasaran dan menjadi pembicaraan di mana-mana, kredibilitas Anda akan makin meningkat.

Penulis atau pengarang di Indonesia
Dari karya yang dihasilkan, penulis atau pengarang akan relatif dikenal para pembaca. Orang dapat mengenal Chairil Anwar, WS Rendra, Sutardji Calzoum Bahri, Afrizal Malna karena membaca puisi-puisi yang ditulisnya. Pengalaman WS Rendra menempuh kuliah di jurusan Sastra Inggris tentunya berguna dalam karier kepenyairannya. Demikian pula dengan Prof Sapardi Joko Damono, yang dulu menjadi dosen Sastra Inggris Undip kini mengajar di beberapa perguruan tinggi dan dikenal pula sebagai sastrawan.
Pramoedya Ananta Toer, Ajip Rosidi, NH Dini juga dikenal luas dari karya sastra yang ditulisnya. Amien Rais, Arbi Sanit dapat dikenali pemikirannya melalui tulisan-tulisan bertema politik yang bermutu. Prof Satjipto Raharjo, Prof Muladi dikenal sebagai pakar hukum terkemuka yang juga menulis buku.

Selain itu, Prof Eko Budihardjo dikenal sebagai pakar arsitektur dan tata kota dari buku yang ditulisnya. Prof Sudharto P Hadi dikenal sebagai pakar lingkungan dari berbagai tulisannya. Yudiono KS dikenal sebagai akademisi sastra (dosen senior) yang produktif menulis buku. Selain itu, para penulis pada penerbitan Universitas Terbuka (UT) Jakarta juga telah menghasilkan banyak judul buku atau modul yang berkualitas. Tak heran jika berbagai judul buku/modul terbitan UT telah menjadi teman belajar bagi jutaan mahasiswa dan alumni UT yang tersebar di berbagai daerah di tanah air, termasuk di Grobogan, Semarang, Jogja, Solo, dll.

Menurut Yudiono KS (2010: 7) sejarah atau tradisi kepengarangan Indonesia sebenarnya menempatkan pengarang atau sastrawan sebagai kelompok elite terpelajar dengan pemikiran-pemikiran yang hebat, tetapi belum dipahami atau diserap masyarakat menengah ke bawah yang kehidupan sosial ekonominya tetap saja terbatas. Apa pun motivasi orang dalam menulis, selama baik dan bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara, tentu layak diapresiasi. Mari menulis buku!
Oleh: Sukarno, S.IP., S.S.

SUMBER